Assalamu’alaikum...
Hai blog, sudah lama ya kita
tidak bersua. Oke kali ini mau ngebahas mengenai Alm. Ustadz Jefri Al Buchori.
Saya rasa belum basi dan masih sangat hangat karna baru seminggu yg lalu Beliau
wafat. Saya menulis ini dengan sengaja untuk mengenang dan mengabadikan beliau.
Saya benar benar merasa sangat kehilangan. Sebelumnya saya ga pernah nangis
tiap liat berita tentang wafatnya seseorang ditipi. Tapi kali ini, hampir
setiap liat dan denger beritanya, saya selalu sedih bahkan nangis. Sudah
seminggu meninggal juga saya ga bosen denger beritanya ditipi.
Ya Allah, ampunkanlah dosanya..
lapangkan kuburnya.. tempatkan dia di sisi-Mu.. di sisi Rasul-Mu yang begitu
dicintainya.. berikan surga terindah-Mu kepadanya.. jauhkan ia dari siksa api
neraka-Mu.. dan untuk keluarga yang ditinggalkan, kuatkan mereka ya Allah..
tabahkan mereka.. lindungi mereka..
jauhkan mereka dari segala bentuk kejahatan.. dan selalu bimbing mereka
enjadi lebih baik layaknya Engkau membimbing Almarhum.. amin ya Rabbal’alamin.
Ustadz Jefri Al Buchori atau Uje
atau Ustadz gaul ini lahir pada tanggal 12 April 1973 dan kemudian meninggal tepat seminggu yang lalu
pada hari Jum’at tanggal 26 April 2013
dini hari akibat kecelakaan tunggal yang menimpanya bersama motor gede yang ditumpanginya.
Beliau wafat pada usia tepat 40 tahun.
Beliau adalah sosok ustadz yang
bener bener bisa masuk ke segala lapisan dan kalangan. Sosok ustadz yang tidak
pernah memandang remeh orang lain, tidak pernah melihat orang lain dengan
sebelah mata, selalu memuliakan orang lain yang dijumpainya, selalu mendoakan
orang yang ditemuinya walaupun hanya dalam hati, tidak segan mencium tangan
orang lain, tidak ragu berdiskusi dan mendengar kritik saran orang lain. Saya
pernah dengar para sahabat Beliau mengatakan bahwa Beliau pernah bilang, ‘jika
kita ingin dimuliakan, maka muliakanlah orang-orang yang kita temui terlebih
dahulu. Anggaplah mereka lebih mulia dari kita’, Subhanallah... Beliau adalah satu-satunya ustadz favorit saya.
Ustadz gaul, ganteng, keren, trendsetter, muda, berbakat, dan multi talented.
Yang ngebuat saya kagum, salut adalah sosoknya yang santai tapi fokus, nyeleneh
tapi masuk ke hati dakwahnya, selalu rendah hati, ga pernah sombong, ga pernah
ngomongin orang disetiap ceramahnya, dan ga pernah lupa bilang ‘saya mohon maaf
lahir batin. Yang ngomong disini bukan orang yang lebih baik dari yang
dengerin. Yang berdiri disini tidak lebih baik dari yang dengerin’ di setiap
ceramahnya. Itu... itu yang buat saya selalu seneng denger ceramahnya.
Satu hal lagi yang buat saya
kagum sama Beliau. Masa lalunya. Iya, masa lalunya. Semua orang pasti tahu, apalagi
setelah Beliau wafat, bahwa masa lalunya cukup kelam, bahkan sangan kelam dan
gelap gulita. Beliau terjerat narkoba bertahun-tahun. Sempat di DO dari
pesantren. Lalu pindah ke sekolah umum, dan malah makin menjadi jadi. Mulai
mengenal diskotik. Berteman dengan kalangan narkoba. Sampai pada saat kuliah
akhirnya Beliau benar benar terjerat narkoba. Bahkan Beliau tidak menyelesaikan
kuliahnya. Tapi karna memang pada dasarnya Beliau berasal dari keluarga yang
agamis, keluarga yang sangat kental dengan agama, Beliau akhirnya bisa kembali
ke jalan yang benar dengan doa yang terus mengalir dari sang Ibu dan
hidayah-Nya. Semua berawal dari ketika Beliau diajak kakak dan Ibunya umroh ke
tanah suci. Beliau merasakan hal luar biasa di depan makam Nabi yang akhirnya
membuat Beliau menangis berjam-jam disana. Dan dari sanalah dimulai perubahan
Beliau menjadi lebih baik. Saya pernah dengar Beliau cerita bahwa Beliau ini
pernah memohon pada Allah, ‘ya Allah, bila hidupku hanyakan membuat susah
orang-orang disekitarku, maka ambillah nyawaku. Tapi ya Allah, apabila hidupku
akan bisa berubah menjadi bermanfaat bagi orang banyak, sembuhkanlah aku (dari
narkoba) ya Allah’. Dan Allah sayang Beliau, Allah kabulkan doa Beliau, Allah
menjadikan Beliau sosok yang menginspirasi banyak orang dengan caranya.
Subhanallah...
Ada hal lain yang buat saya
kagum. Masalah percintaan Beliau. Beliau mengenal Pipik Dian Irawati, sekarang
menjadi istri, ketika Beliau masih berada di dunia gelap gulita. Pipik juga
pada saat itu masih berada di dunia model yang juga jauh dari dunia agama.
Awalnya ditentang beberapa teman Beliau dan Pipik, karna menurut beberapa teman
mereka Pipik adalah sosok anak baik-baik yang lugu jika disandingkan dengan
Almarhum. Tapi yang namanya jodoh ya ga akan lari. Mau dipisahkan sama apapun
bakal tetap bersama sampai maut memisahkan. Mereka nekat menikah ketika
sama-sama tidak memiliki pekerjaan. Hanya modal cinta mah kalo kata anak
sekarang. Masa-masa sulit mereka lalu bersama. Sampai akhirnya mereka bisa
berubah secara bersama pula menjadi sosok yang alim. Menjadi keluarga yang
berlandaskan agama yang kuat. Keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Sampai
maut memisahkan mereka.
Kini Beliau telah tiada. Beliau
telah menghadap kepada-Nya juga kekasih-Nya, Rasullullah Sallallahu ‘Alaihi
Wassalam. Beliau begitu mencintai Rasul. Beliau begitu ingin ketemu dengan
Rasul, walau hanya dalam mimpi. Sampai akhirnya Beliau juga dikabulkan
keinginannya untuk bertemu Rasul. Begitu banyak manusia yang menyayanginya
dimuka bumi ini, tapi Allah jauh lebih sayang pada Beliau dengan memanggilnya
ke sisi-Nya lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang. Allah rindu pada
Beliau, hamba-Nya yang taat dan patuh amar ma’ruf nahi munkar. Manusia hanya
bisa berencana, tapi keputusan tetap Allah yang menentukan. Tidak ada yang tahu
kapan, dimana, dan dengan cara apa kita kembali pada-Nya. Hanya Allah yang tahu
segalanya. Firasat atau tanda-tanda mungkin sudah di berikan oleh Almarhum,
tapi tidak ada yang menyadari sampai Beliau benar-benar telah wafat. Kini hanya
amal soleh dan doa dari para mukmin yang bisa membantu Beliau dikuburnya.
Selamat jalan Uje :’) doaku menyertaimu, dan doa yang lain juga akan
terus mengalir padamu.. tidurlah dengan tenang disana.. Allah akan memberimu
tempat terbaiknya.. dan dakwahmu akan terus dilanjutkan! I miss all about you
and we will miss you so much:’)
Sampai jumpa disurganya Allah
yaaaaaa, amin ya Rabb....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar